Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
Bersiwak sangat dianjurkan dalam semua keadaan, baik ketika sedang berpuasa ataupun tidak puasa. Terutama ketika berwudhu dan hendak shalat. Rasulullah bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak setiap kali shalat”. (HR Bukhari: 847, Muslim: 252). Dalam lafadz lain “setiap kali wudhu”. (Ahmad: 7504, 7406, Shahihul Jaami’: 5318)
Rasulullah tidak mengkhususkan bersiwak untuk orang yang puasa ataupun yang lainnya, hal ini sebagai dalil bahwa bersiwak itu diperuntukkan bagi orang yang puasa dan selainnya ketika wudhu dan shalat. (Lihat Fathul Bari: 4/158, Shahih Ibnu Khuzaimah: 3/247, Syarhus Sunnah, Al-Baghowi: 6/298)
Demikian pula hal ini umum di seluruh waktu sebelum zawal (tergelincir matahari) atau setelahnya. Wallahu A’lam.
Ibnul ‘Arabi rahimahullah berkata: “Para ulama kita telah mengatakan tidak sah satu hadits pun tentang hukum bersiwak bagi orang yang berpuasa. Tidak ada yang menetapkan dan tidak ada yang meniadakan. Hanya saja Nabi menganjurkan bersiwak setiap kali berwudhu dan setiap akan shalat secara umum, tanpa membedakan antara orang yang berpuasa ataupun tidak”. (Lihat Shahih Fiqih Sunnah: 2/117, Shahih Ibnu Khuzaimah: 3/247, Syarhus Sunnah: 6/298)