TANDA KIAMAT DI AKHIR ZAMAN MENYERAMKAN ?

✒ Abu Ghozie As Sundawie.
____________________

Diantara hal yang perlu diperhatikan adalah sebagian orang memahami bahwa sesuatu yang termasuk tanda-tanda kiamat berarti sesuatu tersebut tercela atau dilarang, kaedah ini tidak benar.

Tidak setiap tanda-tanda kiamat di akhir zaman itu buruk dan menyeramkan, namun disana ada tanda-tanda kiamat yang justru nikmat bahkan anugerah yang paling agung secara mutlak, yaitu diutusnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, Beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda :

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ يَعْنِي إِصْبَعَيْنِ

Jarak antara aku diutus sebagai Rasul dengan datangnya  hari Kiamat seperti (jarak) dua ini. Yaitu dua jarinya.
(HR Bukhari dan Muslim)

Allah ta’ala berfirman :

لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ  أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ  الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang  membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan  mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS Ali Imran : 164)

Maka diutusnya para Nabi dan Rasul adalah karunia dan anugrah terbesar bagi manusia, dan diutusnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sebagai tanda kiamat dan akhir zaman, oleh karena itu Imam An Nawawi rahimahullah berkata :

فَإِنَّهُ لَيْسَ كُلُّ مَا أَخْبَرَ a بِكَوْنِهِ مِنْ عَلَامَاتِ السَّاعَةِ يَكُونُ مُحَرَّمًا أَوْ مَذْمُومًا فَإِنَّ تَطَاوُلَ الرِّعَاءِ فِي الْبُنْيَانِ وَفُشُوَّ الْمَالِ وَكَوْنَ خَمْسِينَ امْرَأَةً لَهُنَّ قَيِّمٌ وَاحِدٌ لَيْسَ بِحَرَامٍ بِلَا شَكٍّ وَإِنَّمَا هَذِهِ عَلَامَاتٌ وَالْعَلَامَةُ لَا يُشْتَرَطُ فِيهَا شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ بَلْ تَكُونُ بِالْخَيْرِ وَالشَّرِّ وَالْمُبَاحِ وَالْمُحَرَّمِ وَالْوَاجِبِ وَغَيْرِهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ

karena tidak setiap apa yang dikabarkan oleh Nabi bahwa sesuatu sebagai tanda-tanda kiamat itu haram dan tercela, seperti misalnya saling berlomba membuat bangunan yang tinggi, banyaknya harta, dan perbandingan 50 wanita dengan 1 laki-laki jelas-jelas bukan sesuatu yang haram. Hal ini hanya sekedar tanda, sedangkan tanda tidaklah disyaratkan padanya sesuatu hukum apapun. Tanda tanda ini bisa berupa sesuatu yang baik, jelek, mubah, haram, wajib, dan yang lainnya. Wallahu a’lam. 

 (Asyrathus Saa’ah, DR Yusuf Al Wabil, hal. 80, dinukil dari Syarah Muslim 1/159).

Demikian semoga bermanfaat.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *