SUSAH SENANG SAMA – SAMA UJIAN

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

Ujian itu bukan hanya pada kesusahan saja, tapi juga pada kesenangan, maka kaya atau miskin adalah ujian.

Allah Ta’ala berfirman :

وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.
(QS Al Anbiya : 35)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat diatas :

نَخْتَبِرُكُمْ بِالْمَصَائِبِ تَارَةً، وَبِالنِّعَمِ أُخْرَى، لِنَنْظُرَ مَنْ يَشْكُرُ وَمَنْ يَكْفُرُ، وَمَنْ يَصْبِرُ وَمَنْ يَقْنَطُ، كَمَا قَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: {وَنَبْلُوكُمْ} ، يَقُولُ: نَبْتَلِيكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً، بِالشِّدَّةِ وَالرَّخَاءِ، وَالصِّحَّةِ وَالسَّقَمِ، وَالْغِنَى وَالْفَقْرِ، وَالْحَلَالِ وَالْحَرَامِ، وَالطَّاعَةِ وَالْمَعْصِيَةِ وَالْهُدَى وَالضَّلَالِ. وَقَوْلُهُ: {وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ} أَيْ: فَنُجَازِيكُمْ بِأَعْمَالِكُمْ.

Kami menguji kalian terkadang dengan musibah dan terkadang pula dengan nikmat-nikmat, agar kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur, siapa yang sabar dan siapa yang putus asa, sebagaimana Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas dalam Firman Allah dan kami menguji kalian yakni menguji dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah, kesulitan dan kelapangan, kesehatan dan sakit, kaya dan miskin, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan, dan Firman Allah kepada kamilah kalian di kembalikan yakni untuk kami beri balasan atas amalan amalan kalian”
(Tafsir Ibnu Katsir 5/342)

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata :

الْفَقْرُ وَالْغِنَى مَطِيَّتَانِ مَا أُبَالِي أَيُّهُمَا رَكِبْتُ، إِنْ كَانَ الْفَقْرَ فَإِنَّ فِيهِ الصَّبْرَ، وَإِنْ كَانَ الْغِنَى فَإِنَّ فِيهِ الْبَذْلَ

Kefakiran dan kekayaan itu dua tunggangan, aku tidak peduli mana di antara keduanya yang aku jadikan tunggangan. Jika kefakiran maka sesungguhnya di dalamnya ada kesempatan untuk bersabar, dan jika kekayaan maka di dalamnya ada kesempatan untuk berderma.
(Madirij As-Salikin : 2/ 212).

Terkadang ada orang yang mampu bertahan serta kuat dalam ujian kesulitan, kesusahan, namun lemah dan rapuh dalam ujian dengan kesenangan, kekayaan, dan kelapangan.

Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu mengatakan :

اِبْتَلَيْنَا بِالضَرَّاءِ فَصَبَرْنَا وَابْتَلَيْنَا بِالسَرَّاءِ فَلَمْ نَصْبِرْ

Kami diuji dengan kesempitan maka kamipun mampu bersabar, namun sebaliknya ketika kami diuji dengan kelapangan justru kami tidak sabar.
(Minhajul Qashidin : 272)

Semoga Allah menganugrahkan kepada kita kesabaran saat kita diuji, dimana kesabaran yang pahalanya demikian agung, Allah ta’ala menyebutkan :

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
(QS Az Zumar : 10)

Demikian semoga tercerahkan, wallaahu ‘alam

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *