RASULULLAH MEMBERIKAN KABAR GEMBIRA DAN UCAPAN SELAMAT DENGAN KEDATANGAN RAMADHAN

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ بِقُدومِ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيَقُولُ : «جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ فِيهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينِ، وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ».

Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa memberikan kabar gembira atas kedatangan bulan Ramadhan seraya bersabda, “Datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan atas kalian puasa. Pintu-pintu surga dibukakan padanya, pintu-pintu neraka jahim ditutup, syaithan dibelenggu, didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkannya.” (HR Ahmad)

Al Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata : “Sebagian ulama berkata, hadits ini sebagai dalil tentang adanya ucapan selamat seseorang antar yang satu kepada yang lain akan (keadatangan) bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak gembira dengan dibukakannya pintu-pintu surga, bagaimana pelaku dosa tidak gembira dengan ditutupnya pintu-pintu Neraka, bagaimana orang yang berakal tidak gembira terhadap wakktu yang pada waktu tesebut syaithan dibelenggu. (Latho’iful Ma’arif)

Syaikh Ibrahim bin Muhammad al Huqail berkata :

أَنَّ التَّبشِيرَ بِقُدُومِ رَمَضَانَ والتَهْنِئَةَ بِإِدْرَاكِهِ مَشْرُوعٌ، فَقَدْ كَانَ النَّبيُّ يَذْكُرُ هَذهِ المَزَايا في رَمَضَانَ؛ تَبشِيراً لِأصْحَابِهِ، وحَثاً لَهم على أَعْمَالِ البِرِّ فِيهِ، وهَكَذا التَّبشِيرُ بِكُلِّ خَيْر

Sesungguhnya memberikan kabar gembira akan kedatangan Ramadhan serta mengucapkan selamat kepada yang mendapatkan Ramadhan adalah hal yang disyariatkan. Nabi menyebutkan keistimewaan (Ramadhan) ini seraya menyampaikan kabar kembira kepada para sahabatnya, menganjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan didalamnya, demikian juga kabar gembira untuk setiap kebaikan. (Al Muntaqa lil Hadits fi Ramadhan, hal. 18)

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *