PENYEBAB ADZAB KUBUR
______________________
Oleh Abu Ghozie As Sundawie
Penyebab ‘adzab kubur ada yang bersifat global dan ada yang sifatnya terperinci. Adapun yang global adalah karena kejahilannya kepada Allah, menelantarkan perintah-Nya, melanggar larangan-Nya, sehingga mengundang murka Allah.
Penyebab ‘adzab kubur secara khusus diantaranya :
[1] Mengadu domba.
[2] Tidak menjaga ketika kencing.
[3] Ghibah.
Yang menjadi dasar akan hal itu adalah riwayat dari Ibnu ‘Abbas ia mengatakan bahwa suatu ketika Rasulullah shallahu alaihi wasalam melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda :
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا: فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
“Sesungguhnya keduanya sedang di siksa, dan mereka di siksa bukan pada sesuatu yang besar. Salah satu nya karena tidak menjaga saat kencing dan yang lainnya karena berjalan suka melakukan namimah (adu domba)”.
Dalam lafadz lain di sebutkan :
وَمَا يُعَذَّبَانِ إِلَّا فِي الْغِيبَة وَالْبَوْل
“Dan mereka tidak di siksa kecuali karena ghibah dan kencing”
Menjaga saat kencing itu dengan dua cara :
[a] Berhati-hati agar air kencing tidak mengenai badan atau baju serta kainnya, dengan berusaha kencing ditempat yang gembur dan tidak kencing ditempat yang keras sehingga pantulan cipratan airnya tidak mengenainya.
[b] Apabila terkena cipratan air kencing maka segera membersihkan dan mencucinya karena membersihkan najis hukumnya wajib.
[4] Melakukan ghulul,
Yaitu mengambil harta dengan pengkhianatan. Seperti ketika peperangan dan kaum muslimin mendapatkan harta rampasan, sebelum harta itu dibagikan, maka harus dikumpulkan seluruhnya. Jika ada di antara pasukan merahasiakan atau menyembunyikan harta rampasan tersebut, inilah yang dinamakan harta ghulul.
Dari Abu Hurairah y ia berkata :
خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى خَيْبَرَ، فَفَتَحَ اللَّهُ عَلَيْنَا فَلَمْ نَغْنَمْ ذَهَبًا، وَلَا وَرِقًا؛ غَنِمْنَا الْمَتَاعَ، وَالطَّعَامَ، وَالثِّيَابَ، ثُمَّ انْطَلَقْنَا إِلَى الْوَادِي وَمَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدٌ لَهُ… فَلَمَّا نَزَلْنَا الْوَادِي قَامَ عَبْدُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحُلُّ رَحْلَهُ، فَرُمِيَ بِسَهْمٍ فَكَانَ فِيهِ حَتْفُهُ، فَقُلْنَا: هَنِيئًا لَهُ الشَّهَادَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كَلَّا وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الشَّمْلَةَ لَتَلْتَهِبُ عَلَيْهِ نَارًا، أَخَذَهَا مِنْ الْغَنَائِمِ يَوْمَ خَيْبَرَ لَمْ تُصِبْهَا الْمَقَاسِمُ قَالَ : فَفَزِعَ النَّاسُ، فَجَاءَ رَجُلٌ بِشِرَاكٍ أَوْ شِرَاكَيْنِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَصَبْتُ يَوْمَ خَيْبَرَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : «شِرَاكٌ مِنْ نَارٍ أَوْ شِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ»
Kami keluar bersama Rasulullah shallahu alaihi wasallam pada peperangan Khaibar, lalu Allah Ta’ala memberikan kemenangan kepada kami akan tetapi kami tidak mendapatkan rampasan perang berupa emas tidak pula perak, kami hanya mendapatkan barang-barang, makanan dan pakaian. Lalu kamipun bertolak menuju kepada sebuah lembah, sementara Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersama budaknya, maka ketika kami singgah di lembah tersebut budak Rasulullah shallallahu berdiri menambatkan unta Nabi ashallallahu lalu terkena anak panah yang menyebabkan kematiannya. Para sahabat berkata, “Selamat, ia mati sebagai syahid”. Nabi ﷺ bersabda: “Demi Dzat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sesungguhnya jubah (yang dia sembunyikan) dari rampasan Perang Khaibar sebelum dibagi telah menjelma menjadi nyala api yang sedang membakarnya.” Seorang laki-laki lain yang mendengar sabda Nabi ﷺ tadi datang membawa tali terompah hasil rampasan perang yang disembunyikannya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, ini harta yang aku gelapkan!” Nabi ﷺ bersabda: “Tali terompah, atau dua tali terompah, berasal dari neraka”
[5] Menjauhi Al Qur’an, tidak membacanya, serta tidak mau mengamalkannya.
[6] Tidur dari melaksanakan shalat fardhu.
Hal ini berdasarkan hadits yang panjang yang menceritakan tentang mimpi Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan dua orang malaikat, dimana Nabi shallahu alaihi wasallam melihat manusia yang di ‘adzab di kuburnya karena sebab beberapa amalan yang telah dilakukannya.
Dari Samurah bin Jundab, Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda :
أَمَّا الرَّجُلُ الأَوَّلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُثْلَغُ رَأْسُهُ بِالحَجَرِ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَأْخُذُ القُرْآنَ فَيَرْفُضُهُ وَيَنَامُ عَنِ الصَّلاَةِ المَكْتُوبَةِ
“Adapun laki-laki pertama yang kamu datangi sedang kepalanya pecah dengan batu, itu adalah seseorang yang mempelajari Al Quran namun ia meninggalkannya, dan ia tidur sampai meninggalkan shalat wajib”
Al hafidz Ibnu Hajar berkata :
وَيَحْتَمِلُ أَنْ يَكُونَ التَّعْذِيبُ عَلَى مَجْمُوعِ الْأَمْرَيْنِ: تَرْكِ الْقِرَاءَة , وَتَرْك الْعَمَل.
“Dan kemungkinan sebab siksa (kubur) karena menggabungkan dua kesalahan sekaligus yaitu tidak mau membaca Al Qur’an dan tidak mengamalkannya”
[7] Tukang menyebarkan dusta.
Dalilnya masih sebagaimana didalam hadits Samurah bin Jundab yang panjang tentang mimpi Nabi shallahu alaihi wasallam :
وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ، يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمَنْخِرُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنُهُ إِلَى قَفَاهُ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ، فَيَكْذِبُ الكَذْبَةَ تَبْلُغُ الآفَاقَ
Adapun orang yang kamu datangi membelah dagu kawannya hingga tengkuknya, tenggorokannya hingga dagunya, dan matanya hingga tengkuknya, itu adalah seseorang yang berangkat dari rumahnya lantas ia dusta, dan kedustaannya menembus cakrawala.
[8] Berzina
Dalilnya masih sebagaimana didalam hadits Samurah bin Jundab yang panjang tentang mimpi Nabi shallallahu alaihi wasallam :
وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ الْعُرَاةُ الَّذِينَ فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ؛ فَإِنَّهُمْ الزُّنَاةُ، وَالزَّوَانِي
“Adapun laki-laki dan wanita yang telanjang dalam bangunan seperti tungku, mereka adalah laki-laki dan wanita pezina”.
[9] Pemakan riba.
Riba merupakan salah satu dosa besar yang membinasakan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ المُوبِقَاتِ»، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: «الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ اليَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَاتِ الغَافِلاَتِ
Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan.” Para sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apa saja tujuh dosa besar yang membinasakan itu? ‘ Nabi menjawab; “menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa alasan yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukminah baik-baik melakukan perzinahan.”
Pemakan riba juga akan mendapatkan laknat, dijauhkan dari rahmat Allah.
Diriwayatkan dari Jabir dia berkata,:
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat orang yang memakan hasil riba, orang yang memberi makan riba, penulisnya, dan kedua orang saksinya. Setelah itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda, ‘Mereka semua sama”
Adapun kondisi pemakan riba di alam kubur adalah sebagaimana di gambarkan oleh Rasulullah shallallahu alai wasallam :
رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَأَخْرَجَانِي إِلَى أَرْضٍ مُقَدَّسَةٍ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ قَائِمٌ وَعَلَى وَسَطِ النَّهَرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهَرِ فَإِذَا أَرَادَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ فِي فِيهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيهِ بِحَجَرٍ فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ فَقُلْتُ مَا هَذَا فَقَالَ الَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُ الرِّبَا
“Pada suatu malam aku bermimpi dua orang menemuiku lalu keduanya membawa aku keluar menuju tanah suci. Kemudian kami berangkat hingga tiba di suatu sungai yang airnya dari darah. Disana ada seorang yang berdiri di tengah sungai dan satu orang lagi berada (di tepinya) memegang batu. Maka laki-laki yang berada di tengah sungai menghampirinya dan setiap kali dia hendak keluar dari sungai maka laki-laki yang memegang batu melemparnya dengan batu kearah mulutnya hingga dia kembali ke tempatnya semula di tengah sungai dan terjadilah seterusnya yang setiap dia hendak keluar dari sungai, akan dilempar dengan batu sehingga kembali ke tempatnya semula. Aku bertanya: “Apa maksudnya ini?” Maka orang yang aku lihat dalam mimpiku itu berkata: “Orang yang kamu lihat dalam sungai adalah pemakan riba’ “
Demikian
Semoga bermanfaat
Baca juga : Kiat selamat dari Adzab kubur
KIAT SELAMAT DARI ADZAB KUBUR
KIAT SELAMAT DARI ADZAB KUBUR