MENGGANTUNGKAN ATAU MEMAJANG AYAT AYAT AL QURAN

๐Ÿ”ฐ MENGGANTUNGKAN ATAU MEMAJANG AYAT AYAT AL QURAN ๐Ÿ”ฐ

____
(Kajian kitabul Adab)

Tidak di perbolehkan menggantungkan atau memajang ayat – ayat al Quran di dinding rumah atau yang semisalnya sebagai bentuk hiasan. Hukum yang berkait dengan masalah ini dijelaskan oleh Syaikh Fuad bin Abdyl Aziz as Syalhub -hafidzahullah- , beliau berkata :

ูƒุฑุงู‡ูŠุฉ ุชุนู„ูŠู‚ ุงู„ุขูŠุงุช ุนู„ู‰ ุงู„ุฌุฏุฑ ูˆู†ุญูˆู‡ุง . ูˆู‚ุฏ ุงู†ุชุดุฑ ููŠ ูƒุซูŠุฑู ู…ู† ุงู„ุจูŠูˆุชุงุช ุชุนู„ูŠู‚ ุจุนุถ ุงู„ุณูˆุฑ ุฃูˆ ุงู„ุขูŠุงุช ุนู„ู‰ ุฌุฏุฑุงู† ุงู„ุบุฑู ูˆุงู„ู…ู…ุฑุงุชุŒ ู…ู†ู‡ู… ู…ู† ุนู„ู‚ู‡ุง ุชุจุฑูƒุงู‹ ูˆู…ู†ู‡ู… ุชุฌู…ู„ุงู‹ . ูˆุจุนุถู‡ู… ุฒูŠู‘ูŽู† ุจู‡ุง ู…ุญู„ู‡ (ุงู„ุชุฌุงุฑูŠ) ูˆุงู†ุชู‚ู‰ (ู…ู…ูŠู„ูŠู‡) ุขูŠุงุช ุชู†ุงุณุจ ุงู„ู…ู‚ุงู… ุŒ ูˆู…ู†ู‡ู… ู…ู† ุนู„ู‚ู‡ ููŠ ุณูŠุงุฑุชู‡ ุฅู…ุง ุญุฑุฒุงู‹ ุฃูˆ ุชุจุฑูƒุงู‹ุŒ ูˆุจุนุถู‡ู… ูŠู‚ูˆู„: ุชุฐูƒุฑุงู‹

Makruh (dibenci) hukumnya menggantungkan ayat – ayat di dinding dan semisalnya. Dan sungguh telah menyebar yang kita lihat di beberapa rumah yang menggantungkan sebagian surat atau ayat – ayat al Quran, baik di dinding, kamar, atau lorong – lorong rumah. Sebagian mereka melakukan itu karena Tabaruk dan sebagian lain hiasan. Bahkan sebagian orang melakukan itu karena menghiasi tokonya dan memilih beberapa ayat yang dianggap sesuai. Diantara orang menggantungkannya didalam mobilnya sebagai penolong dan tabarruk. Sebagian mereka berkata, โ€œIni untuk mengingatkanโ€.

ูˆู„ู„ุฌู†ุฉ ุงู„ุฏุงุฆู…ุฉ ูุชูˆู‰ ู…ุทูˆู„ุฉ ุจู‡ุฐุง ุงู„ุดุฃู† ู…ุคุฏุงู‡ุง ุงู„ู…ู†ุน ู…ู† ุชุนู„ูŠู‚ ุงู„ุขูŠุงุช ุนู„ู‰ ุงู„ุญูŠุทุงู† ูˆุงู„ู…ุญู„ุงุช ุงู„ุชุฌุงุฑูŠุฉุŒ ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ . ูˆู…ู„ุฎุตู‡ุง ูƒุงู„ุขุชูŠ :

Lajnah ad Daaimah mengeluarkan Fatwa tentang masalah ini, fatwa yang cukup panjang, yaitu larangan menggantungkan bebrapa ayat di dinding, toko, dan selainnya. Kesimpulannya sebagai berikut :

1-ุฃู† ููŠ ุชุนู„ูŠู‚ ุงู„ุขูŠุงุช ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ ุฅู†ุญุฑุงู ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ุนู…ุง ุฃู†ุฒู„ ู…ู† ุฃุฌู„ู‡ ู…ู† ุงู„ู‡ุฏุงูŠุฉ ูˆุงู„ู…ูˆุนุธุฉ ุงู„ุญุณู†ุฉ ูˆุงู„ุชุนู‡ุฏ ุจุชู„ุงูˆุชู‡ ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ.

[1] Bahwasanya menggantungkan ayat – ayat al Quran merupakan penyalahgunaan terhadap al Quran yang diturunkan sebagai petunjuk, nasehat yang bagus, untuk di baca, dan lain- lain.

2-ุฃู† ู‡ุฐุง ู…ุฎุงู„ู ู„ู…ุง ุนู„ูŠู‡ ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆุฎู„ูุงุคู‡ ุงู„ุฑุงุดุฏูˆู† .

[2] Bahwasanya hal ini menyalahi apa yang telah dicontohkan oleh Nabi shalallahu alaihi wasallam dan para Khulafaur Rasyidin.

3-ุฃู† ููŠ ุงู„ู…ู†ุน ู…ู† ุฐู„ูƒ ุณุฏ ู„ุฐุฑูŠุนุฉ ุงู„ุดุฑูƒุŒ ูˆุงู„ู‚ุถุงุก ุนู„ู‰ ูˆุณุงุฆู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุญุฑูˆุฒ ูˆุงู„ุชู…ุงุฆู… ูˆุฅู† ูƒุงู†ุช ู…ู† ุงู„ู‚ุฑุขู† .

[3] Bahwasanya dalam pelarangan itu terdapat Saddudz Dzariah (penutup jalan yang menjurus) kepada perbuatan syirik, dan menumpas hal hal yang menyebabkan kesyirikan, menjauhkan dari jimat meskipun itu dari al Quran.

4-ุฃู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฃู†ุฒู„ ู„ูŠุชู„ู‰ ุŒ ูˆู„ู… ูŠู†ุฒู„ ู„ูŠุชุฎุฐ ูˆุณูŠู„ุฉ ู„ู„ุฑูˆุงุฌ ุงู„ุชุฌุงุฑูŠ .

[4] Bahwasanya al Quran diturunkan untuk di baca, dan bukan sebagai hiasan toko.

5-ุฃู† ููŠ ุฐู„ูƒ ุชุนุฑูŠุถ ุขูŠุงุช ุงู„ู„ู‡ ู„ู„ุงู…ุชู‡ุงู† ูˆุงู„ุฃุฐู‰ ุนู†ุฏ ู†ู‚ู„ู‡ุง ู…ู† ู…ูƒุงู† ุฅู„ู‰ ู…ูƒุงู† ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ.

[5] bahwasanya menggantungkan ayat- ayat al Quran akan membuat ayat itu terhina dan tersakiti, ketika kita memindahkannya dari suatu tempat ke tempat lain

ุซู… ู‚ุงู„ุช ุงู„ู„ุฌู†ุฉ ุงู„ุฏุงุฆู…ุฉ: ูˆุจุงู„ุฌู…ู„ุฉ ุฅุบู„ุงู‚ ุจุงุจ ุงู„ุดุฑ ูˆุงู„ุณูŠุฑ ุนู„ู‰ ู…ุง ูƒุงู† ุนู„ูŠู‡ ุฃุฆู…ุฉ ุงู„ู‡ุฏู‰ ููŠ ุงู„ู‚ุฑูˆู† ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุงู„ุชูŠ ุดู‡ุฏ ู„ู‡ุง ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจุงู„ุฎูŠุฑูŠุฉ ุฃุณู„ู… ู„ู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ููŠ ุนู‚ุงุฆุฏู‡ู… ูˆุณุงุฆุฑ ุฃุญูƒุงู… ุฏูŠู†ู‡ู… ู…ู† ุงุจุชุฏุงุน ุจุฏุน ู„ุง ูŠุฏุฑู‰ ู…ุฏู‰ ู…ุง ุชู†ุชู‡ูŠ ุฅู„ูŠู‡ ู…ู† ุงู„ุดุฑ

Kemudian al Lajnah ad Daaimah berkata, โ€œSecara umum, menutup pintu keburukan dan meniti jalan yang telah ditempuh oleh para Imam yang mendapat petunjuk dimasa- masa awal yang di rekomendasikan oleh Nabi shalallahu alaihi wasallam dengan kebaikan itu agar kaum muslimin lebih selamat dalam hal aqidah mereka dan seluruh hukum agama mereka dari perbuatan bidโ€™ah yang dia tidak tahu sejauh mana bidโ€™ah itu akan menuju keburukan. (Fatwa Lajnah Ad Daaimah 4/30-33 no Fatwa : 2078). Semoga yang dibahas bermanfaat.

โœ๏ธ Abu Ghozie As Sundawie

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *