Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kalian, karena di dalam sahur itu ada keberkahan”. (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari: 1823 dan Muslim: 1095)
Adapun dalil tentang mengakhirkan sahur diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
تَسَحَرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قَلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُوْرِ؟ قَالَ قَدْرَ خَمْسِيْنَ آيَةً
“Kami sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian beliau bangkit untuk mengerjakan shalat.” Anas radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Berapa jarak antara adzan dan sahur?” Zaid radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Kira-kira bacaan lima puluh ayat”. (HR. Bukhari: 1821)