KIAT MENDIDIK ANAK SHALIH – KELEMBUTAN DAN KASIH SAYANG

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

Dan diantara pilar dalam pendidikan anak adalah bersikap lemah lembut terhadap mereka, dan memperlakukan mereka dengan kasih sayang, ihsan, berhati-hati dan menjauhi dari sikap kasar, keras, dan cuek. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

«فَإِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ»

Karena sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan ada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu melainkan ia akan memperburuknya. (HR. Muslim : 2594)

Dan kasih sayang serta kelemahlembutan dan ini wajib dimulai sejak mereka berusia dini dan terus dilakukan secara berkesinambungan bersama mereka. Karena itu merupakan sebab kedekatan, kecintaan anak dengan orang tuanya. Dengan adanya kedekatan dan kecintaan ini, pengarahan nasehat kepada kebaikan akan lebih mudah dilakukan dan diterima. Dalil-dalilnya sangat banyak dari sunnah nabi yang menjelaskan pilar pendidikan ini.

Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi mencium Hasan Bin Ali radhiyallahu ‘anhuma sedangkan Aqra’ Bin Habis duduk berada disisi beliau lalu Al Aqra’ berkata,

إِنَّ لِي عَشَرَةً مِنَ الوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا، فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ: «مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ»

“Aku memiliki sepuluh anak, tidaklah aku menciumi seorang pun dari mereka lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun memandangnya sambil berkata, “Barangsiapa yang tidak mengasihi ia tidak akan dikasihi (HR Al Bukhari : 5997, Muslim : 2594)

Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: تُقَبِّلُونَ الصِّبْيَانَ؟ فَمَا نُقَبِّلُهُمْ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : «أَوَأَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ»

Telah datang seorang Arab Badui kepada Rasulullah dan berkata, “Kalian menciumi anak-anak? Kami tidak mencium mereka. Maka Nabi bersabda, “Apakah yang bisa miliki untukmu, setelah Allah telah mencabut dari hatimu rasa kasih sayang?”. (HR Al Bukhari : 5998)

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *