Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie
Tanpa terasa begitu cepat waktu berlalu, bulan Ramadhan telah meninggalkan kita, dan hal itu bukan berarti selesai sudah perjuangan dan kesungguhan kita dalam menggapai ridha Allah , karena amalan seorang muslim tidak putus dengan berakhirnya Ramadhan akan tetapi putusnya amal seseorang adalah karena putusnya umur.
Allah Ta’ala berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan beribadahlah kepada Rabb-mu sampai datang kepadamu kematian” (QS Al Hijr : 99)
Ibnu Rajab rahimahullah berkata :
عَمَلُ الْمُؤْمِنِ لَا يَنْقَضِيْ حَتَّى يَأْتِيَهُ أَجَلهُ
Amalan seorang mukmin tidak terhenti sehingga datang ajalnya” (Lathoiful Ma’arif, hal. 350)
Al Hasan Bashri rahimahullah berkata :
إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَجْعَلْ لِعَمَلِ الْمُؤْمِنِ أَجَلاً دُوْنَ الْمَوْتِ ثُمَّ قَرَأَ: {وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan batasan amalan seorang mukmin selain kematian, lalu beliau membaca Firman Allah : Dan beribadahlah kepada Rabb-mu sampai datang kepadamu kematian” (QS Al Hijr : 99)” (Lathoiful Ma’arif, hal. 350)
Bisyir Al Haafi rahimahullah pernah ditanya tentang orang orang yang hanya bersungguh sungguh beribadah dibulan Romadhan saja, maka beliau rahimahullah berkata :
بِئْسَ الْقَوْمُ لَايَعْرِفُوْنَ لِله حَقًّا إِلَّا فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ إِنَّ الصَّالِحَ الَّذِيْ يَتَعَبَدُ وَيَجْتَهِدُ السَّنَةَ كُلَّهُ
“Alangkah buruknya suatu kaum yang tidak mengenal Allah dengan benar kecuali di bulan Ramadhan, sesungguhnya orang shalih itu adalah yang beribadah dan bersungguh sungguh di sepanjang tahun (bukan hanya Ramadhan)” (Lathoiful Ma’arif, hal. 349)
Semoga dianugerahkan keistiqamahan diatas ketaatan.