HARI – HARI YANG ISTIMEWA DIBULAN DZULHIJJAH

Oleh : Ustadz Abu Ghozie As Sundawie

Apa saja hari-hari yang istimewa pada sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah ?

[1] Hari ‘Arafah

Hari arafah adalah hari yang ke sembilan pada saat jama’ah haji sedang melakukan wukuf di ‘Arafah. Diantara keistimewaan hari ‘Arafah adalah hari pembebasan hamba dari api neraka.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟

“Tidaklah ada hari-hari yang begitu banyaknya Allah membebaskan para hamba dari api neraka daripada hari ‘Arafah, pada hari ‘Arafah Allah mendekat kepada para Hambanya (di padang arafah) lalu Allah membanggakannya dihadapan para Malaikat-Nya, seraya Berfirman, “Apa yang mereka inginkan ? (dengan berbondong bondong datang di padang ‘Arafah ini)” (HR Muslim : 1348)

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata :

وَيَوْمُ عَرَفَةَ هُوَ يَوْمُ الْعِتْقِ مِنَ النَّارِ فَيَعْتِقُ اللهُ مِنَ النَّارِ مَنْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ وَمَنْ لَمْ يَقِفْ بِهَا مِنْ أَهْلِ الأَمْصَارِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Dan hari ‘Arafah adalah hari pembebasan dari api neraka bagi yang sedang wukuf di ‘Arafah atupun bagi yang tidak wukuf disemua negeri dari kalangan kaum muslimin” (Lathoiful Ma’arif 1/276)

Diantara amalan yang utama pada hari ‘Arafah baik bagi jama’ah haji yang sedang wukuf di ‘Arafah atau yang tidak sedang berada di ‘Arafah adalah memperbanyak berdo’a karena sebaik baik do’a adalah yang dipanjatkan pada hari ‘Arafah, lebih lebih bagi mereka yang sedang wukuf di ‘Arafah, karena bagi mereka ‘Arafah adalah tempat mustajab untuk berdo’a. dan wukuf di ‘Arafah adalah diantara inti dan puncaknya ibadah haji.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari ‘Arafah. Dan sebaik-baik apa yang aku dan para Nabi sebelum ucapkan adalah  “Laa ilaaha illaLlahu wahdah, laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin Qodiir” (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).” (HR At Tirmidzi : 3585, As Shahihah : 1503, Shahihul Jaami’: 3274)

Amalan khusus yang lain di hari ‘Arfah bagi yang sedang tidak wukuf di ‘Arafah adalah dengan berpuasa, dimana seseorang akan diampuni dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Dari Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً، وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

“Puasa hari ‘arafah adalah menghapus dosa dua tahun, tahun yang telah berlalu dan tahun yang akan dating, sedangkan puasa ‘Asyura adalah menghapus setahun yang telah berlalu” (HR Ahmad : 22535)

Bagi mereka yang sedang wukuf di ‘Arafah lebih utama untuk tidak berpuasa sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Dari Maimunah radhiyallahu ‘anha ia berkata  :

أَنَّ النَّاسَ شَكُّوا فِي صِيَامِ النَّبِيِّ a يَوْمَ عَرَفَةَ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِحِلاَبٍ وَهُوَ وَاقِفٌ فِي المَوْقِفِ فَشَرِبَ مِنْهُ وَالنَّاسُ يَنْظُرُونَ

“Bahwasanya manusia (para sahabat) mngeluhkan puasa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam pada hari Arafah, lalu Umu Salamah memberikan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam susu ketika beliau shalallahu ‘alaihi wasallam sedang wukuf di tempat wukufnya, lalu meminumnya , dan manusia melihatnya (beliau) minum” (HR Bukhari : 1989)

Syaikh Sa’id bin Wahaf Al Qahthani rahimahullah berkata :

وَفِيْ إِفْطَارِ الحَاجِ يَوْمَ عَرَفَةَ مِنَ الْفَوَائِدِ: أَنَّهُ يَتَقَوَّى بِذَلِكَ عَلَى الدُّعَاءِ، وَالتَّضَرَعِ، وَالتَذَلُّلِ لِلَّهِ تَعَالَى، وَيَزِيْدُ نَشَاطُهُ فِيْ هَذَا الْمَوْقِفِ الْعَظِيْمِ.

“Dan didalam tidak berpuasanya jama’ah haji di Arafah ada beberapa hikmah diantaranya menguatkan didalam berdo’a, ada rasa menghinakan, dan menghambakan diri kepada Allah, serta menumbuhkan semangat didalam kondisi yang agung ini (manasikul haji wal umrah fil islam)”

Dengan demikian hari ‘Arafah memiliki 3 kekhususan, yaitu hari pembebasan dari api neraka, hari untuk memperbanyak berdo’a dan hari untuk berpuasa yang dengannya akan diampuni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

 

[2] Hari Nahar

Hari nahar adalah hari penyembelihan, hari yang agung, hari raya ‘idul adha, hari haji akbar, dan sebaik baik hari disisi Allah ta’ala.

Dari ‘Abdullah bin Qurth radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Hari-hari yang paling agung disisi Allah adalah hari nahar, kemudian hari tasyriq” (HR Ibnu Khuzaimah : 2917, Abu dawud : 1765, shahihul Jaami’ : 1064)

Amalan yang paling agung adalah shalat ‘idul Adha dan menyembelih kurban.

 

[3] Hari Tasyriq

Hari tasyriq adalah hari ke 11 – 13 Dzulhijjah. Disebut Tasyriq (daging kering), karena dahulu para sahabat mengeringkan daging kurban mereka dijadikan bekal.

Pada hari Tasyriq diperintahkan untuk berdzikir banyak menyebut nama Allah, mengagungkannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَاذْكُرُواْ اللهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ

Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang . (QS Al baqarah : 203)

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu  berkata :

أنَّ الأيامَ الْمَعْلُوْمَاتِ الْمَذْكُوْرَةَ فِيْ سُوْرَةِ الْحَجِّ هِيَ أَيَامُ الْعَشْرِ وَالْأَيَامَ الْمَعْدُوْدَاتِ الْمَذْكُوْرَةَ فِيْ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ هِيَ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ.

“Sesunnguhnya yang dimaksud hari-hari yang telah diketahui yang terdapat di surah Al hajj adalah hari-hari sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, dan yang dimaksud hari-hari yang berbilang yang terdapat di surah Al Baqarah adalah hari tasyriq” (tafsir Ibnu Rajab 1/153).

Inilah tiga hari yang agung yang terdapat di sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah, semoga Allah memudahkan kita untuk mendulang pahala dihari hari yang penuh berkah tersebut. Wallahu a’lam.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *