قِيلَ لِحَمْدُونَ بْنِ أَحْمَدَ: مَا بَالُ كَلَامِ السَّلَفِ أَنْفَعُ مِنْ كَلَامِنَا؟ قَالَ: ” لِأَنَّهُمْ تَكَلَّمُوا لِعِزِّ الْإِسْلَامِ وَنَجَاةِ النُّفُوسِ وَرِضَاءِ الرَّحْمَنِ، وَنَحْنُ نَتَكَلَّمُ لِعِزِّ النَّفْسِ وَطَلَبِ الدُّنْيَا وَقَبُولِ الْخَلْقِ
Hamdun bin Ahmad Al-Qashar ditanya, mengapa perkataan kaum salaf lebih bermanfa’at dari perkataan kita ? Beliu menjawab, “Karena mereka kalau berbicara demi kemuliaan islam, menyelamatkan jiwa dan mengharap keridhoan Allah Ar-Rahman, sementara kita berbicara demi kemuliaan jiwa, mencari dunia dan kerelaan makhluk (Kitab Shifatus Shafwah 2/122 no. 686)
FAEDAH :
[1] Betapa keikhlasan membuahkan kata yang terucap begitu dalam bermakna dan menghujam kepada jiwa manusia.
[2] Kaum Salaf adalah generasi yang jadi ikutan dan suri tauladan dalam ucapan, perbutan dan keyakinannya serta cara beragama mereka secara umum
[3] Salaf yang di maksud adalah Rasulullah, para Sahabat, Tabi’in serta Atba’ut Tabi’in mereka itulah tiga generasi yang memiliki kemuliaan dan keutamaan.
Abu Ghozie As-Sundawie