ADAB MENGUCAP SALAM
KITAB ADAB
(Dari kitab Al Mukhtashar Al Fiqhi Al Islami)
✒ Abu Ghozie As Sundawie
Berkata syaikh Muhammad bin Ibrahim At Tuwaijiri hafidzahullah :
اَلْأَدَبُ: اِسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ مِنَ الْأَقْوَالِ، وَالْأَفْعَالِ، وَمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ.
Adab adalah menggunakan segala yang dipuji baik berupa ucapan, perbuatan, dan akhlak yang mulia. [1]
Sebagai agama yang sempurna, Islam mengatur kehidupan manusia dalam setiap kondisinya. Memerintahkan dengan segala sesuatu yang bermanfaat, melarang segala sesuatu yang menimbulkan bahaya, dan mensyariatkan adab terhadap diri sendiri, adab terhadap orang lain, juga adab makan, minum, tidur, bangun, kondisi sedang mukim atau kondisi safar dan mensyariatkan untuk beradab dalam semua keadaanya.
Diantara adab yang disebutkan didalam Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebagai berikut :
▪ ADAB MENGUCAPKAN SALAM :
1⃣ Keutamaan mengucapkan salam.
Mengucapkan salam adalah salah satu diatara amalan dalam islam yang paling utama dan diantara sebab yang akan menumbuhkan rasa saling mencintai sesama muslim. Sementara saling mencintai sesama muslim adalah konsekwensi kesempurnaan iman. Artinya tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya.
Dari Abdullah bin ‘Amer Radhiyallahu anhu, ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam :
أيُّ الإسلام خير؟ فقال: تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Amalan apa yang paling baik dalam Islam? Beliau bersabda, Kamu memberi makan dan mengucapkan salam baik kepada orang yang engkau kenal ataupun kepada yang tidak engkau kenal” [2]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لا تَدْخُلُونَ الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلامَ بَيْنَكُمْ
“Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian belum dianggap (benar-benar) beriman sebelum kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukan kepada sesuatu yang kalau kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian”[3]
Salam adalah ucapan pertama kali yang diperintahkan kepada Adam ketika bertemu dengan para Malikat.
خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنَ المَلاَئِكَةِ، فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ، تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ، فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ، فَقَالُوا: السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Allah menciptakan Nabi Adam dan tingginya adalah 60 hasta, kemudian Allah berfirman, pergilah dan ucapkanlah salam kepada para Malaikat,dan dengarlah apa yang mereka jawab, ia adalah salammu dan salam anak keturunanmu, maka Adam pun mengucapkan Asalamualaikum, para Malaikat menjawab, Assalamualaik warahmatullah” [4]
Salam adalah hak muslim atas yang lainnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya ia mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda ;
حَقُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعُ الجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيتُ العَاطِسِ
Hak muslim atas muslim (yang lain) ada lima, menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi undangan, serta mendoakan orang yang bersin” [5]
Mengucapkan salam hukumnya mustahab (sunnah) sementara menjawabnya adalah wajib. Yakni orang yang tidak menjawab dihukumi berdosa. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu hazm, Ibnu Abdil Barr dan Syaikh Taqiyyudin atas kesepakatan para ulama tentang wajibnya menjawab salam. [6]
2⃣ Tata cara mengucapkan salam.
Diantara ucapan salam yang paling utama, urutannya adalah :
Pertama : Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Kedua : Assalamu ‘alaikum warahmatullah.
Ketiga : Assalamu ‘alaikum.
Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Ia berkata :
أَنَّ رَجُلًا مَرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي مَجْلِسٍ، فقَالَ: سَلَامٌ عَلَيْكُمْ، فقَالَ: عَشْرُ حَسَنَاتٍ ثُمَّ مَرَّ رَجُلٌ آخَرَ، فقَالَ: سَلَامٌ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، فقَالَ: عِشْرُونَ حَسَنَةً، فَمَرَّ رَجُلٌ آخَرَ، فقَالَ: سَلَامٌ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، فقَالَ: ثَلَاثُونَ حَسَنَةً
Seseorang lewat di hadapan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sementara Beliau sedang berada disebuah majelis, orang itu mengucapkan Assalamu alaikum, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, Sepuluh kebajikan. Lalu laki-laki lain lewat dan mengucapkan Assalamu alaikum warahmatullah, lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, dua puluh kebajikan, lalu laki-laki lain lewat dan mengucapkan, Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, tiga puluh kebaikan” [7]
Adapun cara menjawab salam adalah dengan salam yang sama yang diucapkan oleh orang yang mengucapkan salam atau menjawab dengan melebihkan yang lebih baik lagi darinya. Misalnya kalau seseorang mengucapkan salam kepada kita dengan lafadz assalamu ‘alaikum maka kita jawab dengan lafadz wa’alaikum salam WARAHMATULLAH atau kita jawab dengan lafadz walaikum salam warahmatullah WABAROKATUH , dan ini jawaban yang paling utama.
Allah ta’ala berfirman :
وَإِذَا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيباً
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.[8]
Akan tetapi kalau sudah sempurna lafadz salamnya sampai wabarokatuhu maka tidak perlu untuk ditambah lagi, misalnya dengan wamaghfiratuhu wa ihsanuhu. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abdil barr bahwa Ibnu Abbas dan Ibnu Umar radhiyallahu anhum berkata “ Salam selesai pada kata Wabarokatuhu, sebagaimana Allah menyebutkan tentang hamba-Nya Nabi shalih alaihi salam,
رَحْمَتُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ
“Rahmat Allah dan keberkahan-Nya dicurahkan atas kamu wahai ahlul bait”[9]
Ibnu Umar dan Ibnu Abbas memakruhkan menambah pada salam melebihi kata wabarakatuh”[10]
Insya Allah bersambung pada pembahasan Adab mengucapkan salam berikutnya.
Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat
__________________
[1](Mukhtashar Al Fiqhi Al Islami, hal. 299)
[2](HR Bukhari : 12, Muslim : 39)
[3](HR muslim : 54).
[4](HR Bukhari : 3326, Muslim : 2841)
[5](HR Bukhari : 1240)
[6](Al Adab As Syar’iyyah 1/356)
[7](HR Ahmad : 19446, Tirmidzi : 2689)
[8](QS An Nissa : 86)
[9](QS Huud : 73).
[10](At Tamhid 5/293).